Sejak Kuliah Jualan Paprika, Telur Bebek Pedas, dan Baju

Jumat, 16 Maret 2012
Oleh Siti Fatimah
Image
SAMPAI saat ini masih cukup banyak lulusan sarjana yang belum bekerja karena masih terbatasnya lapangan kerja. Pengangguran di Indonesia pun bertambah karena setiap tahun perguruan tinggi meluluskan ribuan orang.Salah satu solusi menekan pengangguran adalah dengan menciptakan sosok wirausaha (entrepreneur). Jadi, sejak masih kuliah, mahasiswa didorong untuk kreatif menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak terpaku untuk bekerja di orang lain.

Rici Solihin, misalnya. Sejak 2008, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini menggeluti usaha agribisnis. Lelaki kelahiran tahun 1990 ini memberi nama WMM Segar Barokah untuk usahanya itu. Dengan modal kepercayaan diri, ia mencari link untuk mencoba memasarkan sayuran cabai, paprika, dan tomat yang dibelinya dari petani di Lembang, Pangalengan, dan Garut. Berkat pengalamannya kerap mengikuti kegiatan wirausaha, ia bisa mengenal beberapa tempat yang menjadi sasaran pasarnya.

“Sekarang saya sudah rutin mengirim sayuran ke Kalimantan, Sumatra, dan beberapa daerah di Pulau Jawa. Minimal seminggu sekali saya kirim barang. Ada yang dalam bentuk kemasan, ada juga yang tidak dikemas,” katanya saat ditemui seusai menerima beasiswa di Kantor Wilayah VI Bank Mandiri Bandung, Batununggal, Kamis (15/3).

Dengan memberikan jaminan sayuran segar dari kebun, usahanya ini mengalami kemajuan dan ia bisa memiliki kebun di Pasir Lamo, Kabupaten Bandung Barat, yakni menanam paprika dengan sistem hidroponik. Bahkan Rici sudah punya 20 karyawan dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Meski begitu, untuk pengepakan ia masih memanfaatkan jasa pengepakan di Pasar Induk Caringin.

Dari setiap penjualannya itu, Rici mengantongi Rp 10 juta-Rp 20 juta. Bahkan ia bersama empat orang teman kampusnya sedang mengembangkan usaha roti dengan merek Van Javas. Berbekal beasiswa dari Bank Mandiri, ia ingin mengembangkan usaha agribisnis dan rotinya tersebut.

“Intinya kita harus action, sambil jalan diperbaiki. Kendala pasti ada, seperti saya, sayuran busuk di jalan. Tapi jangan patah semangat. Dan jangan khawatir tidak dapat bagi waktu, bagaimana kitanya juga. Alhamdulillah nilai saya justru meningkat setelah berwirausaha karena jadi semangat untuk cepat lulus dan fokus pada usaha ini,” kata finalis Wira Usaha Mandiri yang digelar Bank Mandiri ini.

Mahasiswa entrepreneur lainnya, Susanti Supriawati (20), mahasiswi jurusan Tata Busana UPI, bergelut dalam bidang jahit pakaian dan desain. Bermodal awal satu mesin jahit seharga Rp 2 juta, Susanti membuat pakaian dan dijual ke teman kampus. Karena banyak pemesan, ia mempekerjakan satu orang untuk menjahit. Dengan beasiswa bantuan Bank Mandiri, ia ingin membeli mesin obras, bordir, serta perlengkapan lainnya.

“Bila punya perlengkapan sendiri, biaya produksi bisa ditekan, karena selama ini saya pasang kancing dan obras masih pakai jasa orang lain. Prinsip wirausaha harus berani dan jangan memikirkan keuntungan banyak dulu. Usaha dulu,” kata mahasiswi semester 8 yang setiap bulan omzetnya sudah mencapai Rp 1 juta dan bercita-cita punya butik sendiri ini.

Contoh mahasiswa sukses lainnya adalah Sidiq, mahasiswa Unpas, dan Wandy mahasiswa UPI. Sidiq berwirausaha telur bebek pedas yang dipasarkan di Garut dan Tasikmalaya. Kini ia sudah memiliki 300 bebek dan kewalahan menerima order. Pencapaiannya itu bukan tanpa kendala. Ia pernah tertipu saat bebek yang dibelinya tidak menghasilkan telur.

Kendala juga dihadapi Wandy. Namun karena ia percaya bahwa semua pekerjaan ada rintangannya, ia terus berusaha dan akhirnya memiliki toko khusus fashion lukis sepatu, kaus, tas, dan topi dengan nama OneDay di Jalan Terusan Gatot Raya, Gegerkalong.

“Saya jurusan arsitektur, tapi saya percaya dengan kemampuan bisnis saya, makanya saya jalani terus tanpa melupakan kuliah,” kata mahasiswa yang memulai usahanya dengan modal awal Rp 200 ribu ini.

Bank Mandiri memberikan beasiswa kepada 60 orang mahasiswa dari Unpad, Unpas, dan UPI. Setiap mahasiswa mendapat beasiswa Rp 10 juta. “Ini merupakan program seluruh Indonesia, dan masuk program CSR Bank Mandiri,” kata Kepala Wilayah Bank Mandiri Kanwil VI Bandung Hadiyono.

Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang punya jiwa wirausaha dan berprestasi. Langkah ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya memotivasi mahasiswa agar mau berwirausaha. Dengan harapan setelah lulus, mereka justru menciptakan lapangan pekerjaan. “Harapannya juga keberhasilan mereka menjadi motivasi teman-teman kampusnya untuk mau juga berwirausaha,” ujarnya. (*)

Penulis : tif
Editor : dar
Sumber : Tribun Jabar